CARA
PENGOLAHAN YOGHURT
NAMA KELOMPOK :
1.
SHAFIRA
MUTHMAINNAH J1A 012 123
2.
SITI
HAWA J1A
012 125
3.
SITI
RAHMI J1A
012 126
4.
SITI
SATRIANI A.S J1A
012 128
5.
SRI
HULTIAWATI J1A
012 129
6.
SRI
NURHARDYANTI AMINI J1A 012 130
7.
SRI
SUMIARTI J1A
012 131
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
UNIVERSITAS MATARAM
2012
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini
dan alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Cara Pengolahan Yoghurt”.
Makalah ini berisikan tentang prosedur pembuatan yoghurt, manfaat dari
yoghurt, karakteristik yoghurt yang baik, dan sebagainya. Diharapkan makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang proses pembuatan
yoghurt yang baik dan benar.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata,
kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin Ya Rabbal Alamin.
Mataram, 15 Januari 2013
Penyusun
Yoghurt adalah produk fermentasi susu yang
bersifat semi padat. Selain dibuat dari susu segar, yoghurt juga dapat dibuat
dari susu skim (susu tanpa lemak) yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan
tertentu tergantung pada kekentalan produk yang diinginkan. Selain dari susu
hewani, belakangan yoghurt juga dapat dibuat dengan susu nabati (susu
kacang-kacangan). Sebagai contoh, yoghurt dapat dibuat dari kacang kedelai yang
sangat populer dengan sebutan "soyghurt".
Yoghurt
dibuat melalui proses fermentasi yang melibatkan dua jenis bakteri yang
bersahabatan dengan tubuh kita. Keduanya adalah Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Para pakar gizi menyatakan,
kedua bakteri tersebut tergolong dalam bakteri asam laktat karena mampu
menguraikan laktosa menjadi asam laktat. Kehadiran asam laktat ini yang
kemudian membuat yoghurt berasa asam. Yoghurt ternyata dipercaya manfaatnya
oleh berbagai bangsa di dunia. Bangsa India meyakini yoghurt sebagai obat perut
yang mujarab. Susu asam ini mampu meredakan gangguan pencernaan yang umum dan
mengembalikan keseimbangan tubuh.
Yoghurt adalah
sejenis produk susu terkoagulasi, diperoleh dari fermentasi campuran bakteri
asam laktat tertentu sampai diperoleh keasaman, bau dan rasa yang khas.
Dipandang dari segi gizi, yoghurt memiliki kadar protein dan kalsium lebih
tinggi daripada susu segar. Mutu yoghurt dipengaruhi oleh beberapa faktor baik
proses pembuatan maupun bahan baku dan sebagainya.
1. Menjelaskan
peran bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophilus dalam pembuatan yoghurt.
2. Mengetahui manfaat dari yoghurt.
3. Menjelaskan
prosedur pembuatan yoghurt.
Yoghurt atau yogurt adalah fermentasi susu dengan cara
penambahan bakteri atau yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat
dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Tetapi produksi modern
saat ini didominasi susu sapi. Yoghurt mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi
dari susu segar sebagai bahan dasar dalam pembuatan yoghurt, terutama karena
meningkatnya total padatan sehingga kandungan zat-zat gizi lainnya juga
meningkat. Fermentasi gula susu atau laktosa menghasilkan asam laktat yang
berperan dalam protein susu untuk menghasilkan tekstur seperti gel dan bau yang
unik pada yoghurt. Yoghurt sering dijual baik dengan rasa buah, vanilla atau
coklat atau rasa lainnya yang sesuai dengan selera konsumen.
Istilah “yoghurt”
berasal dari bahasa Turki, yang berarti susu asam. Yoghurt didefinisikan
sebagai bahan makanan yang berasal dari susu dengan bentuk menyerupai bubur
atau es krim yang rasanya asam. Dari dulu hingga sekarang penggemar berat
yoghurt adalah masyarakat Eropa dan Amerika, terutama Belanda, Perancis, dan
Swiss. Beberapa istilah lain yang digunakan untuk yoghurt yang terdapat di
berbagai Negara dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini :
Table 1
Istilah yoghurt pada produk serupa yoghurt pada berbagai negara
Sinonim
|
Negara
|
Mast
|
Iran
|
Leben, Laban
|
Irak, Libanon, Mesir
|
Laben raib
|
Saudi Arabia
|
Zabady, Cabade
|
Mesir, Sudan
|
Roba, Rob
|
Sudan, Irak
|
Matzoon, Madzoon
|
Armenia
|
Katyk
|
Armenia
|
Naja
|
Bulgaria
|
Dahi
|
India
|
Taho
|
Hungaria
|
Yaourt
|
Rusia, Bulgaria
|
Rahman et al (1992)
Yogurt atau yoghurt
menurut definisi adalah sebuah produk olahan hasil fermentasi atau pemeraman,
peragian susu oleh mikroorganisme tertentu yang produk akhirnya adalah asam
laktat yang dikenal dengan istilah yogurt, harus mengandung mikroorganisme
tersebut di atas yang masih aktif dan hidup (active-live-culture) (Supli Effendi. 2009: 193).
Susu biasanya
berarti cairan bergizi yang dihasilkan oleh kelenjar susudari mamalia betina.
Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum
mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang misalnya sapi diolah menjadi
berbagai produk seperti mentega, yoghurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan
lain-lain untuk dikonsumsi manusia. Semua orang di dunia ini membutuhkan susu
untuk menopang kehidupannya. Baik dari bayi sampai orang yang sudah lanjut
usia. Dewasa ini, susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Untuk umur
produktif, susu membantu pertumbuhan mereka. Sedangkan untuk orang lanjut usia,
susu membantu menopang tulang agar tidak keropos. Susu mengandung banyak
vitamin dan protein. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan minum susu.
Sekarang banyak susu yang dikemas dalam bentuk yang unik. Tujuan dari ini agar
orang tertarik untuk membeli dan minum susu. Ada juga susu yang berbentuk
fermentasi atau biasa disebut dengan nama Yoghurt (http://id.wikipedia.org/wiki/yoghurt).
Persentase
rata-rata komponen utama susu adalah seperti pada Tabel 2 berikut ini :
Table 2
Komposisi rata-rata dan kisaran normal susu sapi
Komposisi
|
Rata-rata
|
Kisaran normal (%)
|
Air
|
87.25
|
84.00-89.50
|
Lemak
|
3.80
|
2.60-6.00
|
Protein
|
3.50
|
2.80-4.00
|
Laktosa
|
4.80
|
4.50-5.20
|
Mineral
|
0.65
|
0.60-0.80
|
Sumber:
Eckles (1974) dalam Muchtadi dan Sugiyono (1989)
Produk fermentasi susu yang paling
terkenal adalah yoghurt. Yoghurt sudah dikenal lama dan paling luas dikonsumsi
oleh masyarakat. Dalam proses fermentasi susu dalam pembuatan yoghurt
digunakan bakteri fermentan penghasil asam laktat, terdiri dari Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Bakteri
tersebut berperan sebagai pembentukkan asam, sehingga terbentuk yoghurt dengan
aroma yang khas. Asam yang terbentuk menyebabkan penggumpalan protein susu dan
membantu mengawetkan yoghurt. Bakteri asam laktat juga dapat menekan
pertumbuhan bakteri pembusuk susu, sehingga yoghurt lebih tahan lama selama
masa penyimpanan dibandingkan susu.
Lactobacillus bulgaricus lebih berperan dalam pembentukan
aroma, sedangkan Streptococcus thermophilus lebih berperan dalam pembentukan
cita rasa. Komponen susu yang paling berperan dalam pembuatan
yoghurt adalah laktosa dan kasein. Laktosa yang merupakan karbohidrat
susu digunakan sebagai sumber energi selama
perkembang-biakan bakteri dan akan menghasilkan asam laktat. Terbentuknya asam
laktat dari hasil fermentasi laktosa menyebabkan keasaman susu meningkat atau
pH menurun.
Lactobacillus bulgaricus adalah bakteri gram positif berbentuk
batang dan tidak membentuk endospora. Dalam susu, Lactobacillus bulgaricus
akan mengubah laktosa menjadi asam laktat. Bakteri ini bersifat termodurik dan
homofermentatif. Sedangkan Streptococcus thermophilus adalah
bakteri gram positif berbentuk bulat, sering pertumbuhannya berbentuk rantai.
Bakteri ini dapat diklasifikasikan sebagai bakteri homofermentatif dan
termodurik.
Figure 1 Bakteri Lactobacillus
bulgaricus Figure
2
Bakteri Streptococcus thermophilus
1. Yoghurt dapat
menghasilkan zat-zat gizi yang diperlukan oleh hati sehingga berguna untuk
mencegah penyakit kanker.
2. Yoghurt juga
diyakini baik untuk memperpanjang umur.
3. Mikroba pada
yoghurt bermanfaat untuk membantu proses pencernaan di dalam tubuh, sehingga yoghurt
baik sekali di konsumsi bagi mereka yang memiliki masalah perut tidak ‘beres’
(maagh).
4. Yoghurt memiliki
gizi yang lebih tinggi disbanding susu segar. Kandungan lemaknya pun juga lebih
rendah, sehingga cocok bagi mereka yang sedang menjalankan diet rendah kalori.
5. Yoghurt juga dapat
membantu proses penyembuhan lambung dan usus yang luka.
6. Yoghurt secara
teratur dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah (Supli Effendi.
2009: 194).
Kandungan gizi
yoghurt secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3 berikut :
Table 3
Kandungan gizi yoghurt
Komponen gizi
|
Jumlah (per 8 ons yoghurt plain)
|
Kalori
(Kcal)
|
144
|
Padatan
tanpa lemak (%)
|
min 8.25
|
Asam laktat
(%)
|
min 0.5
|
Mineral :
˗ Ca (mg)
˗ Fe (mg)
˗ Mg (mg)
˗ P (mg)
|
415
0.18
40
326
|
Vitamin :
˗ C (mg)
˗ Thiamin
(mg)
˗ Riboflavin
(mg)
˗ Biz (mg)
|
1.8
0.10
0.49
12.8
|
Protein
(asam amino) :
˗ Isoleusin
(mg)
˗ Leusin
(mg)
˗ Lisin (mg)
˗ Fenil
alanin dan tirosin (mg)
˗ Valin (mg)
˗ Threonin
dan triptofan
|
709
1311
1166
1365
1076
|
US Departement of Agriculture (1976) dalam
Helferich dan Westhoff (1980)
a. Pembuatan yoghurt
1) Susu dalam jumlah
tertentu misalnya 500 ml dipanaskan sampai mencapai suhu 90oC sambil
diaduk-aduk dan dipertahankan suhunya selama 10-15 menit, kemudian didinginkan
sampai suhu 43-45oC. Inokulasi dengan stater yaitu biakan Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus
bulgaricus sebanyak 3-5 % atau
dengan perbandingan 1:1 pada suhu 43-45oC sedikit demi sedikit
sambil diaduk supaya larut.
2) Campuran
diletakkan ke dalam wadah-wadah steril yang sudah disiapkan, kemudian tutup
dengan aluminium foil dan di inkubasikan pada suhu 43oC selama 4 jam
atau pada suhu kamar selama 18 jam. Setelah inkubasi selesai, yoghurt yang
dihasilkan segera didinginkan dalam lemari es atau dipasteurisasikan pada suhu
65oC selama 30 menit agar fermentasi tidak terus berlanjut.
3) Pengamatan
dilakukan dengan melihat harga pH, kandungan asam laktat, rasa, jumlah mikroba,
protein, dan kandungan laktosanya.
4) Bila akan dikonsumsi
bisa dicampur dengan sirup atau dengan gula secukupnya.
Figure 3
Proses pembuatan yoghurt
b. Pembuatan bibit
(starter) yoghurt
1) Campuran susu
segar dan susu bubuk skim sekitar 7,5% atau 10% dari susu segar hingga merata.
Kemudian panaskan campuran susu tersebut dengan cara memasukkan susu ke dalam
erlenmeyer, kemudian erlenmeyer ini dimasukkan ke dalam panci besar yang telah
berisi air hingga suhunya kurang lebih 90oC selama 15 menit.
Selanjutnya dilakukan pendinginan sampai suhu mencapai kurang lebih 43oC.
2) Tambahkan atau
masukkan bibit (starter) sebanyak 3-5% sedikit demi sedikit sambil diaduk
supaya larut. Kemudian tutup dengan aluminium foil, disimpan pada suhu 43oC
selama 4 jam atau pada suhu kamar selama 18-20 jam, sampai terjadi gumpalan
padat.
3) Setelah pemeraman
selesai, simpan dalam lemari es dan dikeluarkan hanya pada saat digunakan (Supli Effendi. 2009: 194-195)
Dalam pembuatan yoghurt selain susu dari hewani
dapat juga dibuat dari kacang kedelai. Proses pembuatannya hampir sama,
perbedaannya terletak pada pengolahan menjadi susu kedelai untuk pembuatan
yoghurt. Untuk pembuatan susu kedelai dilakukan sebagai berikut : penyortiran
biji kacang kedelai yang kuning, perendaman, pencucian, perebusan biji,
penggilingan, perebusan bubur kedelai, penyaringan, pemasakan, pembotolan, dan pasteurisasi.
Tujuan pasteurisasi adalah untuk mencegah kemungkinan adanya mikroorganisme di
dalam susu kedelai. Untuk pembuatan yoghurt, dimana susu kedelai dilakukan
perebusan dengan suhu 70-100oC selama 15-30 menit, dan sebaiknya
ditambahkan susu skim, pendinginan sampai suhu sekitar 45oC sambil
ditambahkan gelatin. Selanjutnya dilakukan inokulasi dengan penambahan starter
berupa Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus thermophilus.
Selanjutnya dilakukan pemeraman dengan menggunakan inkubator pada suhu 45oC
selama 4 jam, hasilnya masukkan dalam gelas-gelas plastik, dan siap untuk dikonsumsi (Supli Effendi. 2009: 195-196)
Figure 10
Diagram alir pembuatan yoghurt
Yoghurt atau yogurt adalah susu yang
dibuat melalui fermentasi bakteri.
Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Fermentasi merupakan bentuk tertua dari bioteknologi
minuman beralkohol (bir, anggur, tuak) sedangkan makanan terfermentasi (keju,
yoghurt, tape, tempe, petis, terasi). Lactobacillus bulgaricus lebih
berperan dalam pembentukan aroma, sedangkan Streptococcus thermophilus
lebih berperan dalam pembentukan cita rasa.
Produk susu fermentasi merupakan sumber yang kaya nutrisi
dan dapat meningkatkan pencernaan laktosa dengan melanggar laktosa menjadi
glukosa dan galaktosa oleh enzim bakteri. Produk susu fermentasi juga membantu
meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan modulasi respon imun seluler melalui
peptida bioaktif, yang kegiatannya dapat melampaui fungsi kekebalan tubuh
dengan beberapa mekanisme yang masih belum jelas. Sekarang ada bukti bahwa
produk fermentasi yaitu, susu fermentasi dan probiotik yang digunakan untuk
tujuan fermentasi semuanya dapat berkontribusi untuk manfaat kesehatan tubuh manusia.
(n.d.). Retrieved from
http://id.wikipedia.org/wiki/yoghurt.
Chandan, R. d. (1993). Yoghurt. Di dalam Hui (ed).Dairy Science and
Technology Handbook. New York: Product Manufacturing.
Fatina, F. (2010). Yoghurt-fatul. Retrieved from
http://www.ripiu.com/article/read/yoghurt-fatul.
Lala, A. (2010). Makalah biologi: yoghurt. Retrieved from
http://www.scribd.com/doc/49508641/makalah biologi-tentang Yoghurt 3.
Prof.Dr.H.M.Supli Effendi, I. (2009). Teknologi Pengolahan dan
Pengawetan Pangan. Bandung: Alfabeta.